Pages

Senin, 19 April 2010

Hachiko and Tiesto

Hari Sabtu kemarin sekitar tanggal 17 April 2010 gue jalan sama cowok gue tanpa tujuan yang jelas...
Gue janjian ke tempat dia di Bekasi, pas kesana niatan cuma mau liat dia sebelum dia balik ke Semarang besoknya...
Akhirnya kami keliling Bekasi (mmmm.... enggak juga sieh) nyari spot enak buat duduk berdua sambil pegangan tangan dan kangen2an terakhir...
Setelah nungguin anak orang main di Fun World MM akhirnya gue pun (dan dia) memutuskan untuk nonton...
Hachiko pun dipilih buat film yang bakal kami tonton...
Sementara gue tadinya berkeras gak mau nonton karena gue punya anjing, jadi takut nangis...
Yaaahhhh karena tak ada pilihan gue pun nonton itu sama dia...
Hachiko....
Filmnya bercerita tentang kesetiaan seorang anjing...
Anjing jenis Akita, khas Jepang...


Dibikin versi Amerikanya sieh, yang main Richard Gere sama Ken Watanabe....
Hachi gak kayak Marley yang adorable dan aktif, bukan tipe anjing buat diajak main...
Tapi dia setia banget sama Mr Parker (nama tokohnya Richard Gere) tiap pagi Hachi nganter majikannya ke stasiun, lalu mengambil daging dari tukang daging yang jualan di deket stasiun, baru pulang ke rumahnya dan kembali lagi ke stasiun jam 5 sore buat menjemput majikannya...
Yang bikin terharu itu saat detik-detik kematian Mr. Parker, paginya Hachi kayak nyari perhatian sama tuannya, biasanya dia gak pernah tertarik buat main lempar bola, tapi pada hari itu, dia nurut-nurut aja dikasih bola sama majikannya....
Majikannya pun senang dia bahkan berseru gembira....
Ternyata itu kali terakhir Hachi melihat majikannya...
Mr Parker meninggal karena serangan jantung, Hachi dirawat oleh putri Mr Parker, Andy...
Tapi Hachi kurang kerasan, padahal Andy dan keluarganya juga menyayanginya...
Setiap jam 5 sore dia mendengar suara kereta, kuping langsung tegap dan dia gelisah karena gak bisa ke stasiun 'jemput' tuannya....
Akhirnya, Andy pun merelekan Hachi pergi...
Hachi langsung pergi menelesuri rel kereta, dan pergi ke rumahnya yang dulu...
Ternyata rumahnya sudah punya penghuni baru...
Hachi pun terpaksa tinggal di lorong kereta api tua...
Setiap sore dia kembali menunggu tuannya di stasiun hingga kereta terakhir, saat malam tiba ia tidur di lorong kereta...
Kesetiaan Hachi pun membuat semua orang respect sama dia, kiriman berupa uang dan makanan tak putus2 untuk dirinya...
Rupanya Hachi tak kelaparan, tapi ia cukup kelelahan untuk menunggu tuannya....
Hachi selalu melakukan hal yang sama setiap harinya hingga ia tua...
Bulunya sudah mulai rontok, dan gerakannya sudah mulai lamban...
Hachi meninggal (maksudnya mati) di tempat biasa ia menunggu tuannya....



Hachiko adalah kisah nyata kesetiaan seekor anjing dari Jepang...
Ini adalah sepenggal kisah nyata Hachiko yang berhasil di ingat cowo gue (dan ini kisah nyatanya kawan-kawan)...

Hachiko ditemukan profesor Ueno di stasiun Shibuya tahun 1923
Namun profesor itu meninggal di tahun 1925
Hachiko punya kebiasaan menunggu majikannya pulang di depan stasiun, ia menunggu hingga akhirnya mati di tahun 1934

Untuk mengenang kesetiannya, di bangun patungnya di stasiun Shibuya...
Klo mau liat silahkan ke Jepang...
Yang menarik dari film ini adalah interaksinya...
Interaksi dari para pengunjung stasiun dengan para pedagang...
Bahkan dengan kondektur kereta (atau apalah itu namanya)...
Makanya semua penghuni kereta itu pada care sama Hachi...
Bahkan tukang kopi pun hafal kedatangan pelangganannya dan pesanan mereka, sehingga klo mereka jalan, mereka tinggal ngasih duit dan ngambil kopi sambil ngobrol-ngobrol sebentar...
Kehangatan terjadi di stasiun tersebut...
Gak heran, para penghuni stasiun juga akrab sama Hachi, bahkan ngasih dia makan dan minum, juga nemenin Hachi nunggu majikannya yang gak akan pernah kembali...
Gue jarang liat kejadian kayak gitu terjadi disini...
Mungkin interaksi antar-manusia bisa terjadi (seperti klo gue pulang kuliah, tukang ojek udah tau kemana tujuan gue tanpa dia nanya dan andai gue pulangnya kecepatan ato kelamaan, beliau pasti nanya 'neng, koq tumben pulang jam segini'...)...
Tapi gue jarang liat ada pemilik restoran yang care sama kucing kampung, padahal kucing kampung itu udah sering kesana berusaha nyolong ikan dan mukanya juga udah gak utuh lagi...
Gak usaha melihara deh, minimal nyayangin gitu...
Jarang gue liat kayak gitu disini...
Hmmmmmm....
Gue sendiri punya peliharaan dua anjing dan ikan....
Ikannya kagak jelas apaan...
Anjingnya jenis labrador retriver sama tackel...
Labrador gue namanya Tiesto dan yang Tackel namanya Koko....
Si Koko adalah anjing keluarga yang sudah menemani gue dan keluarga gue sejak adek gue lahir sampe sekarang gue kuliah....
Koko gak gede-gede, dari dulu segitu aja badannya (ya iyalah namanya juga anjing tackel...), yang bikin beda adalah gerakan dia yang lambat karena dia sudah tua, seumuran adek gue..
.




ini adalah foto2 terkini si Koko dia sudah tua dan ringkih

Koko keadaannya memprihatinkan karena dia sudah makan asam garam kehidupan, dia walau kecil begitu bodinya tapi Koko pernah ngelawan ular loh...
Jadi begini ceritanya, dulu di rumah gue banyak ular, nah ular2 itu yang jadi problem adalah suka masuk ke dalam rumah, bahkan ke kamar nyokap gue juga...
Dan di saat menghadapi ular itu, Koko selalu di barisan paling depan, sementara bokap gue di belakang siap mukul itu ular pake tongkat...
Gak heran deh, Koko pernah mengalami bengkak di mata kanan dan kiri, lalu kuping kanan dan kiri...
Koko anjing yang beruntung, dia adalah favorit keluarga gue, selalu disayang, dan waktu Koko sedang aktif2nya dia sering dilibatkan dalam permainan kejar2an bareng temen2 gue...
Dia juga menjadi anjing tunggal yang lama...
Ohyah...
Koko sebenarnya di adopsi dari Kak Shanti, sepupu gue, dan sampai sekarang dia jadi big brother buat Tiesto yang beberapa tahun kemudian menyusul...



Perhatikan penampakan anjing dibelakang gue dan cowo gue, itu adalah Tiesto...
maaf yah gak bisa mengambil foto Tiesto yang paling terbaru, soalnya Tiesto suka sensian, ntar mau ngambil foto malah digigit lagi...

Tiesto dulunya cute banget, sampe2 gue ngejaga dia banget, takut diambil orang...
Jadi, Tiesto itu dulu diadopsi juga dari rumah tetangga bude gue di Pondok Indah, punya orang Australi gitu dehh...
Karena mikir Koko udah tua makanya keluarga gue bermaksud mengadopsi Tiesto...
Kenapa doi dinamain Tiesto? Itu karena ketidakmampuan gue buat nonton konser Tiesto di Ancol bareng temen gue Arya waktu kelas 3 SMP, akhirnya gue kasih nama Tiesto aja...
Ternyata entah itu nama keberatan ato gimana Tiesto tumbuh menjadi anjing yang sangat rese, suka ngesot2in badannya di kaki orang, gak pernah mau nurut, dan suka nyium pantat orang...
Setiap visitor yang kerumah gue pasti mengelehkuan hal tersebut...
Klo pernah baca atau nonton 'Me and Marley' kelakuan Tiesto yah kayak gitu...
Waktu kali paling pertama cowo gue ke rumah gue, dia ngakunya takut Tiesto, tapi pas gue tinggal mandi, gue liat dia ngelus2 Tiesto tuhh...
Dan setiap dia ke rumah, Tiesto dengan liarnya menyambut kedatangan dia...
Jadi begini urutan ceritanya

  1. Prince thunder datang sebelumnya SMS dulu 'Yank, aku udah di depan rumah kamu.
  2. Gue datang dan Tiesto nyeruduk gue dari belakang.
  3. Buka pager
  4. Tiesto nyium2 pantat Prince Thunder, meanwhile "Yank, tolong donk yank, anjing kamu nieh..." Sambil meluk pinggang gue...
  5. Ke lokasi pacaran (klo gak di teras yah di ruang tamu)
  6. Tiesto ngikut dan dengan tanpa dosa ngesot di badan Prince Thunder lalu tidur aja gitu di kakinya..
  7. Jadilah kita bertiga pacaran.
Gak tau kenapa akhir-akhir ini Tiesto agak2 sensi, gak ada angin gak ada ujan tiba2 ngegongong dengan penuh dendam dan amarah, bahkan sampe ke tahap ngegigit...
Yang pernah menjadi korbannya adalah gue (menimbulkan luka yang berbekas sampai sekarang di pinggul, pernah juga digigit di sekitar telapak kaki), Bu Sri - tante gue (cuma nyeri2 di tangan), dan yang paling parah Kak Stefi (darah kental sampe ngalir di jari kelingking kakinya, pernah juga digit di pinggul dan kena cakaran di paha)..
Tapi abis melakukan hal brutal kayak gitu biasanya Tiesto kayak menyesal, dia langsung muter sendiri, tidur di pojokan mobil, dengan mata yang ahhhh pokoknya kasian banget dehhh...
Abis itu dia lari ke korban ngesot2 di badan korban, kayak minta maav gitu...
Anjing.... Anjing....
Tiesto dan Koko mungkin gak se adorable dan se heroik Hachiko, tapi yang pasti, mereka selalu setia, walaupun suka melakukan hal gila kayak gitu....
Mereka bakal jalan2 keluar, lalu kembali lagi ke rumah, mereka bakal menyambut majikannya, dan nganterin majikannya klo keluar...
Mereka gak ngeluh klo kita punya anjing baru...
Tapi nyari perhatian supaya kita tetap sama mereka...
Anjing setia, entah karena otak mereka yang merancang memori seperti itu, atau sudah ada di dalam naluri mereka...
Tapi kenapa yahh manusia gak bisa setia?
Gak perlu setia sama orang lain dehhh...
Setia sama perkataan, perbuatan dan apa yang mereka yakini...
Kenapa suatu loyality adalah hal sangat langka sekarang ini...
Kata dosen ISBD gue, manusia gak bisa dibandingkan dengan hewan...
Tapi kita disuruh berguru kepada semut yang rajin dan anjing yang setia...
How's that?
Apa iya kepentingan masing2lah yang membuat loyality semakin langka?
Hmmmm....
Bahkan kepada sang pencipta pun kita gak setia...


0 comments: