Pages

Rabu, 11 Mei 2011

I do not Have any yet :(


Hari Kamis, tanggal 12 Mei 2011, seperti hari-hari Kamis sebelumnya, hari Kamis di semester 2 ini akan diisi oleh 2 buah quiz dari 2 mata kuliah yang berbeda, dan 1 presentasi.

Tapi ada yang membuat beda, biasanya diisi pula oleh latihan marching band, tapi karena masih belum fit, jadinya langsung pulang aja hari ini.

Sekarang masih pagi tentunya, di laptop saya menunjukan angka 8:45, kuliah mulai jam 11 dan dimulai dengan quiz Sistem Sosial Indonesia.

Anyway, kemarin saya mengunjungi pameran scholarship di FH bersama Kania, lalu lalu lalu I feel like I need a little step to pursuit my dreams for studying aboard.

Yup, yup, yup. I found something that makes me so happy and galau in the same time.

Jadi ada program undergraduate exchange program ke USA, well yes it is USA, cuma disana itu kita gak dapet degree karena sistemnya kayak pertukaran dan masalah transfer SKS itu ditentukan sama universitas yang menerima kita.

Hmmmmm for me it’s a great oportunity!

Tapi, how about my marching band?

Nah ini dia, sampai sekarang saya belum menentukan sikap, apakah akan bertahan atau tinggalkan saja, apa yang benar-benar berharga disana adalah MY TEAM. It’s THEM. They as HUMAN BEINGS.

Jujur saja, the system is not fit for me. Its SYSTEM not the people. Terus kenapa harus join dan bertahan hingga lama?

Jawabannya simple, karena saya selama ini BERTINDAK BARU BERPIKIR. Yah begitulah, sebuah mental anak balita yang masih ada di diri saya, if I want something, I will work hard to reach them until I get fall. Now I get fall.

Minggu, 08 Mei 2011

Halooooo..... ;)

Hai hai sudah lama gak nge-blog, dikarenakan karena kesibukan dan karena jaringan internet yang menyebalkan dan juga karena sekarang saya jadi blackberry user sehingga saya lebih memilih menulis dengan dibatasi 140 karakter di twitter.
hahahahha yah begitulah.
banyak hal yang terjadi selama ini, diantarantanya saya berhasil ke Semarang menjenguk Prince Thunder, cuma sehari tapi kenangan disana sangat berarti, terlebih pada waktu ke Semarang saya benar-benar sendiri, yah beneran sendiri, dari mengurus masalah akomodasi dan tiket semua saya kerjakan sendiri, bahkan pergi dan pulangnya pun sendiri, makanya perjalanan ke Semarang kemarin benar-benar berkesan bagi saya, tidak semata-mata hanya karena ketemu Prince Thunder, tapi karena esensi perjalanan itu sendiri, bagaikan sebuah mini backpacker bagi saya, walaupun setelah pulang masalah pun menanti.
hmmmm... banyak yang terjadi selama ini sebenarnya, sampai saya bingung mau cerita yang mana.
Baiklah, saya akan membaginya menjadi beberapa bagian saja supaya cerita selama saya absen nge-blog bisa lebih fokus. Let's start from:


Komunikasi Media

Jadi konsentrasi saya di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia adalah Komunikasi Media, atau biasanya anak-anak Komunikasi UI menyebutnya KoMed dan anak-anak yang masuk KoMed disebut KoMeddian.
Nah, KoMed ini adalah jurusan yang cuma ada di UI, kami belajar lebih ke teoretis analis-kritis dan agak berbeda buat teman-teman yang di jurusan Jurnalistik, hubungan masyarakat, iklan, maupun Industri Kreatif Penyiaran.
KoMed itu bagaikan filsafatnya anak komunikasi pokoknya, kerjaan kami selama ini adalah berusaha berinovasi untuk mencari teknologi mutkhahir untuk user dan dampak-dampak media bagi user, yah kira-kira begitu. Kalo kerja nanti, kami sebenarnya cocok untuk jadi dosen, praktisi media, kerja di KPPI, ataupun di perusahaan riset bagian komunikasi seperti Research In Motion gitu deh. yah begitulah masa depan para KoMeddian ini nantinya.
KoMed itu peminatnya sedikit kalau dibandingkan sama jurusan-jurusan lain. Untuk program sarjana reguler jumlahnya 21 orang, dan program sarjana paralel jumlahnya 9 orang saja.
Bisa terbayang betapa sepi kelas kalau di kelas-kelas kekhususan KoMed, 1 aja KoMeddian gak masuk rasanya udah sepi, dan lagi dosen lebih mudah mengingat kami as individu karena sedikitnya jumlah KoMeddian paralel. Tapi saya menikmati tiap detik saya berada di tengah KoMeddian dan kuliahnya.
Bagi saya jurusan ini menarik, karena kami mengangkat apa yang kebanyakan publik gak tau, di isu-isu komunikasi tentunya, mata kuliah yang menurut saya menarik adalah Perkembangan Media Massa Indonesia dosennya Mas Ade Armando yang sering jadi narasumber di TV itu loooh, ngajarnya enak dan dia friendly sama mahasiswa, Beliau bikin buku juga looh, tapi saya belum sempat membeli.
Poinnya, saya menikmati masa-masa saya sebagai mahasiswa di jurusan Komunikasi Media. :DD

Madah Bahana- Marching Band and AIESECers

Begitulah, karena sifat saya yang spontan entah kenapa pada saat itu berpikiran buat jadi mayoret. hahahahah.
Ok ini random.
Tapi beneran, saat itu saya berpikiran untuk jadi mayoret, akhirnya dengan segenap kenekatan dan miskin pengalaman bahkan informasi saya datang ke Pusgiwa untuk test alat MBUI. Niatnya sih pengen color guard, karena saya suka part nari-narinya, tapi ternyata dapetnya perkusi. Lalu saya menempuh basic training yang lamanya 2 bulan.
Dan marching band ini di luar ekspetasi saya. Benar-benar di luar ekspetasi saya.
Latihan pertama saya harus latihan baris berbaris, waktu itu saya sendiri diajarin sama Kak Meka dan Kak Bianca. bayangkan 1 orang diajari 2 orang, untungnya mereka sabar dan baik ngajarinnya. pertama kali disuruh siap aja saya gak beres Ya Tuhaaaaaann...... Kata mereka saya lenjeh, jujur saya langsung agak pesimis waktu itu this is not my world. saya gak bisa gerakan tegas-tegas something kayak gitu, saya terlalu feminim, yaaaah tercemin dari lay out blog ini.
Kalo boleh jujur sampai sekarang saya masih lenjeh kalo disuruh baris pas apel.
bahkan tiap latihan baris-berbaris nama saya selalu disebut Kak Rangga sebagai orang yang masih kurang. Gooooooddddddd :'( .
Untungnya mereka baik-baik semua, mereka meyakinkan saya bahwa mereka semua pernah diposisi saya. tapi gimana yah.
Lalu, latihan kedua, pemanasannya LARI KELILING STADION UI ini benar-benar bukan keahlian saya, baru setengah jalan udah ngos-ngosan, dan gak boleh jalan. Latihan pertama dan kedua saya masih gak kuat, sampai akhirnya tiap pagi saya latihan sendiri lari keliling komplek rumah biar kuat. kalo ada yang masih jalan nanti teman-teman se-team kena seri (seri itu push up 5X). ooh Goooooddddd.
I never imagine it in my life.
Benar-benar menguras fisik, pada hari-hari yang bertepatan dengan marching band saya gak tidur karena harus menyeimbangkan dengan belajar dan bikin tugas. Dan pas follow twitter beberapa senior di MB, mereka juga banyak yang begadang sampai larut-larut. so I thought it'll OK with me.
Lalu saya pun sudah terlanjur keterima AIESEC, yah saya gak pernah lupa cita-cita saya untuk jadi diplomat. kegiatan di AIESEC juga cukup banyak. dan tugas-tugas sebagai KoMeddian juga bisa dibilang gak sedikit dan lebih ribet dibanding jurusan lain.
OK kembali lagi ke MB, lalu setelah itu saya menyerah saja pada takdir dimana perkusi itu memilih saya. jadi begini, perkusi itu dibagi 2 pits sama batterty, pits itu terdiri dari melophone, xlyphone atau sepupu saya yang anak MB juga menyebutnya 'neng nong neng nong', kalo battery terdiri dari Quinnt, Snare Drum, Bass Drum, dan Cymbal. Sebenarnya saya ingin symbal karena di symbal juga ada nari-narinya, dan ternyata saya dapet snare drum.
yaaaah saya dapet snare drum, jari manis kiri saya agak bengkak dan gak selentik dulu, dan ternyata snare drum itu gak mudah juga. saya lemot banget belajarnya, merasa bersalah banget sama kakak-kakak disana yang udah sabar banget ngajarin saya dan saya gak bisa-bisa. lagi-lagi Kak Bianca yang ngajarin saya dengan sabar, lalu Kak Wahyu, dan Session Leader saya si Ditya.
yahh si Ditya ini yang bener-bener ngajarin saya, and the way he teach me it just remind me with my dad when he thought me mathematic. tebak sendiri maknanya apa.
Jujur saya stressfull karena progress saya ketinggalan sama teman-teman yang lain.
Saya mempush diri saya seperti yang katanya anak-anak marching band lain biasa lakukan, saya gak tidur buat ngejar materi sebagai kewajiban saya sebagai mahasiswa dan tanggung jawab buat bangsa, selain itu juga untuk ngejar materi belajar apa-apa yang kurang dari snare drum saya. tapi pada saat latian ternyata apa yang saya pelajari selama ini masih salah menurut mereka. agak ngenes juga sih, saya belajar sendiri dan saya salah. dan itu membayar waktu tidur saya.
Pernah suatu saat saya nge-drop dan akhirnya selama latihan saya tidur di basement gymnasium, pada saat itu Kak Ratih, salah senior saya nanya 'Mau jadi pasukan gak?' dan Kak Ratih bilang kalo dia juga mem-push badannya dan dirinya sendiri. akhirnya saya pun mem-push diri saya lagi.
Disamping itu saya juga stress, karena saya juga harus belajar, mengejar impian saya untuk kuliah di jurusan komunikasi politik di Harvard, perihal AIESEC, dan snare drum.
Dan biasanya pas stress kayak kemarin saya gak bisa makan, rambut rontok, dan untungnya gak terserang panic attack. Meskipun Kak Bianca (OK Kak Bianca nge-hits disini) bilang kalo nobody perfect dan saya harus punya skala prioritas, tapi gak tau kenapa saya butuh manifesto kesempurnaan itu.
Saya ingin berhasil di kuliah saya, sebagai AIESECers, dan sebagai snare drum player. Saya stress, jujur benar-benar stress, rasa stress saya gak pernah saya ungkapkan ke siapa-siapa, apa yang terjadi selama saya stress dan efeknya apa, blog ini yang tau duluan sebenarnya.
Saya gak berani cerita ke orang tua apalagi ke Prince Thunder yang udah meramal kalo saya bakal drop kalo udah kayak gini.
Saya gak nafsu makan, gak bisa tidur, rambut saya rontok, dan gak tau kenapa selalu muncul pikiran-pikiran jahat untuk mengakhiri hidup saya sendiri lagi.
Yang saya mau adalah saya bisa main snare drum, setidaknya seimbang sama teman-teman saya, tapi ternyata kenyataannya gak gitu.
Akhirnya saya drop juga, saya kena typus, hari dimana saya harusnya perfomance sebagai snare drum player gak bisa saya rasakan karena saya terbaring disini, dirumah.
Sedih rasanya.
Tapi mau bagaimana lagi. mungkin ini kerikil tajam saya di marching band.

Nah untuk hari ini itu dulu yang mau saya ceritain, meski badan ini masih sakit, tapi besok saya harus ke kampus demi beasiswa ke Harvard. dan mungkin harus kembali lagi latian marching band. semoga habis ini gak stress out lagi.

Sabtu, 31 Juli 2010

Is it a Give or Punishment?

Hari Senin saya udah masuk kuliah...
Saya mulai gak bisa tidur bahkan sekarang cenderung mengurung diri di kamar...
Dan itu bukan sifat saya banget...
HHhhh...
Sebenarnya banyak hal yang terjadi, yang melatarbelakangi ini semua...
Dari daftar SIMAK sampai pengumuman...
Klo bisa, saya mau bilang ke orangnya langsung apa yang sebenarnya terjadi, well I did it, tapi apa hasilnya, dia terlalu panas untuk mendengar penjelasan saya, saya hanya bisa mendengar smua tuduhan-tuduhan dia tanpa ada pembelaan diri...
Seperti biasa, saya menangis sampai gemetar di kamar...
Hal itu sudah sukup lama berlangsung, bahkan dia sampai menuduh saya pengkhianat dan segala macam, bahkan kami sampai putus...
Saat itu saya mengungsi ke rumah Kak Santi...
Saya kira cukup kemarin saja, tapi ternyata, diteruskan sampai detik ini, saya merasa dipojokkan, gak tau sampai kapan ini berlangsung...
Jujur saja, saya gak mau menyakiti siapapun, tapi klo ini semua yang terjadi ini merupakan tekanan tersendiri di mental saya...
Saya gak se-ambisius yang dia pikir, kalaupun saya ambisius diri saya sendirilah tumbalnya, bukan orang lain...
Tapi sekarang, seakan semua jalan saya kedepan dihalangi beling tajam...
Dari SMA saya ingin masuk UI walaupun jurusannya bukan jurusan yang saya dapat sekarang, saya akui waktu itu waktu saya terbuang banyak untuk belajar, saya minta maaf jika ada yang gak suka dengan sikap saya...
Tapi ternyata tahun kemarin bukan keberuntungan bagi saya, usaha saya gak sepenuhnya sia-sia karena ilmu yang diajarkan guru les kemarin merupakan pelajaran setingkat mahasiswa tingkat 1, saya daftar di swasta yang sebenarnya paling saya hindari, saat PMB (penerimaan mahasiswa baru) disana, jujur saya ingin menangis, saya marah pada diri saya sendiri knapa saya gak masuk UI, saya sudah berusaha keras, tapi knapa saya gak masuk?
Jujur kemarin saya sempat marah-marah ke dia gak jelas karena dia dapet PTNnya, sementara saya tidak, kemarin itu perasaan bercampur aduk, antara marah dengan diri sendiri, takut ditinggal dia karena harus ke Semarang, dan gak enak sama semua yang sudah mensupport saya (baik secara keuangan dan mental, dalam hal ini keluarga besar saya), mama bilang gak apa-apa ga masuk UI, itu bukan akhir dari segalanya, tapi keluarga yang lain jelas-jelas bilang 'Yaaah...' lalu blabla (sebuah motivasi bahwa ini bukan akhir dari segalanya), siapa yang gak merasa bersalah klo digituin?
Akhirnya, pada suatu saat, saya bangkit dan memotivasi diri sendiri bahwa saya harus lebih baik dari mereka apapun almater saya...
Terlebih saya sering diminta memberi pendapat saat rapat-rapat organisasi di sana, semester 1 disana berjalan dengan baik, sangat baik...
IP saya 3,75, sampai akhirnya saya coba mengisi form pendaftaran SIMAK UI lagi, dan saat dia pulang, saya bilang ke dia klo saya mau kuliah di dua tempat klo bisa dan jelas-jelas dia bilang klo BEM setempat masih buka pendaftaran andai saya mau kuliah disana...
Setelah itu saya gak berani membahas soal itu di depannya karena saya takut dia marah lagi, saya muak bertengkar dengan dia hasilnya hanya kalah jadi abu dan menang jadi arang...
Abu dan arang itu tinggal menunggu api yang siap melucutinya...
Test SIMAK bertepatan dengan hari pernikahan kakaknya, saya meminta maaf ke dia karena hari itu juga bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan mama-papa dan saya test...
Saya hanya bilang test, saya kira dia sudah mengerti maksud saya, dia hanya bilang 'Oh'..
Lalu kami biasa lagi...
Sampai akhirnya pengumuman, saya benar-benar diterima di UI dan saya bilang padanya dan saya gak tau klo hasilnya seburuk sekarang...
Saya dipojokin dan dituduh..... pokoknya tuduhan seperti saya cewe yang benar-benar haus akan kekuasaan atau apa...
Sungguh itu menyakitkan karena saya gak kayak gitu...
Sampai sekarang...
Harusnya semua perjuangan ini saya dedikasikan buat semua mensupport saya dan mereka yang menjatuhkan saya...
Sulit rasanya menjadi saya, lahir ditengah keluarga perfeksionis, dimana kita dituntut untuk se-perfek mereka, bagi saya itu merupakan sebuah beban, saya anak pertama, saya punya adik, adik sepupu, maupun sepupu lainnya...
They will look at after me...
Sementara saya gak gitu, andai mereka tau yang sebenarnya mungkin mereka gak akan mengakui saya...
Hal ini berpengaruh untuk hari Senin nanti, saya butuh support bahwa mereka akan menerima saya apa adanya, saya takut gak berhasil di UI atau kalo berhasil maka dia akan menuduh saya macam-macam lagi...
Tuhan, sumpah serba salah saya menjalani ini...
Tuhan bantu saya menjalani ini semua, berikan kesabaran...
Apakah ini hadiah dari kerja keras kemarin?
Atau hukuman karena terlalu kerja keras kemarin?
Saya hanya ingin maju dan membahagiakan orang-orang di sekitar saya, saya gak seambisius yang dia kira, saya bukan orang suka cari muka, kalaupun orang mudah mengenal saya karena mereka ingin mengenal saya, bukan karena saya show off didepan mereka...
Saya rasa, lebih baik dia menyakiti saya langsung, sehingga rasa sakitnya terasa dan nyata dibanding dengan memojokan saya seperti ini...
Saya amat sayang sama dia, tapi saya juga berhak menyayangi diri saya sendiri...
Tolong mengerti...
T.T

Jumat, 30 Juli 2010

My First Time at Dentist - Hang Out with Mama

Malam ini...
Setelah sekian lama saya menahan rasa sakit akibat tumbuh gigi, akhirnya saya ke dokter gigi juga..
Pergi ke dokter gigi adalah inisiatif saya sendiri...
Seingat saya, saya gak ada phobia dengan dokter...
Dari dokter umum, spesialis paru-paru (akibat asma saya yang amat akut), spesialis mata, ginekolog, dan sekarang untuk pertama kalinya saya ke dokter gigi...

Sebelumnya saya gak pernah bermasalah dengan gigi, karena saya cukup kalsium (dari kecil mama memenuhi semua kebutuhan kesehatan saya, dan akhirnya jadi over gini -_-) dan rajin menggosok gigi selain itu struktur gigi saya juga bagus (ini pengakuan dokter gigi yang memeriksa saya tadi), keluhan di gigi saya muncul ketika gigi geraham permanen saya mulai tumbuh, rasanya kepala saya sakit bukan main, lalu keesokan harinya pipi dalam saya dan gusi terasa amat perih, benar saya sariawan akibat munculnya si geraham memenuhi gusi dan pipi dalam saya...
Saya gak bisa berbicara dan makan dengan benar karena rasanya sakit sekali, selain itu kepala ini luar biasa sakitnya...
Saya bertahan selama tiga hari, dimana hari kedua saya menelepon prince thunder dan saya terpaksa harus berbicara dengan artikulasi yang jelas dan itu rasanya amat menyakitkan...
Lalu here Iam di hari ketiga sudah mulai menyerah dengan si gigi...
Akhirnya mama dan papa mengantar saya ke dokter gigi, pada saat ke dokter gigi, saya cukup berani, tapi ketika mau ke ruang praktek, saya mulai takut...
Saya ajak mama untuk menemani saya, tapi mama gak mau, akhirnya saya sendiri kesana..
Dokternya perempuan berjilbab yang ramah, keliatannya masih muda, sang dokter menanyakan keluhan saya dan saya cerita semua kronologi keluhan saya..
Dokter pun membawa saya ke kursi yang ada di dokter-dokter gigi, yang buat saya takut adalah peralatan dokter giginya, saya melihat alat seperti baut kecil yang ujungnya tajam (entah apa itu namanya), lalu alat pembersih karang gigi dan bor gigi, waktu dokternya meminta saya berbaring di kursi, saya deg-degan, terlebih sebelumnya saya disuruh kumur di wastafel disebelah kiri saya...
Hhhhhh...
Yang membuat saya takut adalah, ketika dokter melihat ada yang tidak beres dengan geraham saya, and she will pull it all without any forgiveness dan saya rasa itu rasanya akan sakit...
Tapi ternyata, tidak seperti yang saya bayangkan...
Setelah berkumur saya membuka mulut saya dan dokter mulai memeriksa gigi saya...
Katanya gigi saya bagus, rapi dan bersih...
Ketika sampai di gigi TKP, dokter hanya bilang klo ini hal yang biasa terjadi ketika tumbuh gigi, saya harus control secara teratur supaya jika ada perubahan pada gigi saya bisa diambil tindakan dengan cepat, seperti dikawat...
Lega sekali rasanya ketika mendengar pernyataan si dokter...
Setelah itu, saya dan mama keluar dari dokter gigi, ternyata papa sudah pulang duluan, akhirnya kami nyebrang (untuk pulang memang harus menyebrang dulu), seperti biasa saya menceritakan apa yang terjadi ketika diperiksa tadi di dokter gigi dan hal-hal bodoh lainnya yang buat mama tertawa...
Mama bilang ia lapar dan ingin beli martabak atau cakwe di Ko Henry (martabak dan cakwe disana rasanya enak), tapi ketika berjalan kesana, ada warung tenda yang berjualan ronde dan angsle dan ada nasi gorengnya (dan kawan-kawannya) juga...
Seperti biasa, saya bilang ke mama sepertinya lebih enak beli ronde daripada beli martabak dan tumben sekali mama langsung menyetujui tanpa babibu lagi...
Dan saya dan mama pun minum ronde di warung tenda itu, enak sekali ronde itu...
Kami pun minum ronde dan makan mie goreng sambil membicarakan hal-hal bodoh saya (sebenarnya saya saja yang berbicara dan mama kebagian ketawa-ketawa saja)...
Saat itu saya merasa amat lepas dengan mama, setelah semua yang saya lalui, saya akhir-akhir ini memang jarang kumpul sperti ini dengan keluarga saya, saya lebih sering ke pacar atau teman-teman, waktu sekolah dulu, porsi waktu saya dengan pacar, teman-teman, dan keluarga cukup seimbang, tapi sekarang mulai kurang porsi untuk keluarga saya...
Biasanya selalu ada waktu untuk sekedar window shopping dengan mama, tapi akhir-akhir ini mulai jarang, mama hanya kebagian membuka pintu pagar ketika saya pulang malam...
Ini juga yang saya rasakan dengan adik semata wayang saya...
Tadi dia bolos sekolah karena bangun kesiangan, dan dirumah dia mulai bercerita tentang lelucon-lelucon bodohnya dan saya tertawa lepas, diapun juga dan kami mulai melakukan hal-hal bodoh lagi seperti rebutan remote...
Saya merasa dia juga butuh perhatian saya, biasanya saya moody, ketika ada masalah dengan prince thunder saya meminta dia menjauh, ketika saya baik-baik saja dengan prince thunder, waktu saya habis untuk telepon, SMS, atau YM dengan prince thunder, dan saat dia mau mengutarakan sesuatu dengan saya, saya hanya bilang "iya..iya..." dengan sikap acuh tak acuh...
Padahal waktu saya putus dan down dengan prince thunder kemarin, dia cukup punya andil untuk menenangkan saya, dia akan diam dan berhenti mengganggu saya...
Bahkan kemarin dia bilang 'mungkin Facebooknya kak prince thunder di hack kali...' dan 'paling boong-boongan, dia mau bikin kejutan dengan kakak'...
Adikku...
Waktuku dengan keluarga berkurang...
Terutama dengan mama dan Heidi...
Semoga ini semua bisa terbayar dengan kesuksessan saya...

Rabu, 28 Juli 2010

Paranoid

Hari Senin saya udah mulai masuk kuliah...
Di tempat yang baru, di suasana baru bahkan kampus yang sudah saya incar sejak lama (dan incaran orang di seluruh negara saya)...
Tapi knapa saya mesti takut, takut dengan suasana dan adaptasi baru disana...
Padahal adaptasi adalah hal yang mudah buat saya...
That's my strengh...
Namun sekarang berbeda, saya merasa takut, gak bisa tidur, dan cemas terus...
Entah kenapa...
Rasanya semua yang terjadi selama ini menjadi turning point saya buat gak terlalu gegabah atau gampang percaya, mungkin sekarang waktunya saya lebih realistis dan waspada...
Mungkin pula yang salah adalah diri saya sendiri yang selalu memasang target terlalu tinggi, ketika saya gak mencapai target itu saya mulai mensabotase diri saya sendiri...
Cuma, apa salahnya dengan itu?
Itu justru bagus (yaahhh sebagian orang berpendapat begitu, begitupun saya) hidup jadi penuh tujuan yang jelas, jadi gak datar ketika hidup tuh...
Tapi semua berbeda sekarang, yang ada saya takut...
Saya mulai tertutup sama orang (di satu sisi ini menguntungkan karena saya jadi bisa lebih awas terhadap orang lain) dan semua perubahan lainnya...
Hellooo...
Ini semua yang saya mau dari awal...
Kuliah di UI, pake jaket kuning dan nanti mendapatkan jalan menuju scholarship...
Tapi saya begitu takut untuk melangkah keluar...
Saya rasa mereka semua begitu pintar sehingga saya sendiri gak bisa menjangkaunya...
hhhhh...
dan saya mulai mensabotase diri saya lagi....
Mungkin saatnya saya benar-benar fight sekarang, tetap berpegang teguh terhadap prinsip dan tujuan saya tanpa menghilangkan makna bersenang-senang...
Dan ini saatnya saya sedikit santai.....

Rabu, 21 Juli 2010

Fruit Caramel - Cooking with Mama

Malam ini saya masak dessert yang enak bersama mama...
Profesi mama sebagai guru SMK Perhotelan membuat pengetahuan mama soal masakan mancanegara lumayanlah...
Oh yah....
Saya bagi resep dessert ini dengan kalian....


Fruit Caramel

penampilannya mungkin gak bagus, tapi klo kalian buatnya bener pasti bagus dan enak
bahan-bahan:

- buah-buahan seperti apel, nanas, pear, atau pisang sesuai selera
- gula pasir (jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya buah)
- jeruk lemon
- orange juice
- es krim vanila (bila ada dan suka)

cara membuat:
1. potong buah-buahan tipis-tipis (tapi jangan terlalu tipis), sisihkan
2. potong jeruk lemon, ambil kulitnya sedikit
3. panaskan gula pasir di wajan anti lengket, aduk dengan jeruk lemon yang sudah dipotong dan kulitnya jangan terlalu ditekan agar sarinya tidak terlalu dominan di gula
4. jika sudah menjadi karamel masukan orange juice
5. masukan buah-buahan yang sudah dipotong tadi
6. angkat jangan tunggu sampe terlalu coklat karena karamel akan menjadi pahit
7. sajikan, bila suka tambahkan es krim vanila


Hmmm...
Itu resep dessert yang saya buat dengan mama, meski tadi hasilnya tidak seenak yang dibayangkan, tapi lumayanlah, klo kalian buatnya benar, rasanya pasti akan enak...
Tadi saya makannya gak habis, karena mama masak karamelnya terlalu lama, lalu dikasih papa deh...
Sebenarnya, moment memasak itu yang istimewa, lebih istimewa dari masakannya...






Selasa, 20 Juli 2010

It Suddenly Happen

Sekarang udah jam 1.30am...
Tapi mata ini belum terpejam aja gitu...
Ga tau knapa...
Sebenarnya tadi saya sudah tertidur, trus gak tau knapa pengen SMS si prince thunder...
Abis saya SMS dia, saya tidur lagi...
Trus, tiba-tiba saja...
Disinilah saya berada..
Didepan laptop dengan perasaan yang gak menentu...
Saya menangis tiba-tiba...
Saya serius, gak ada hal yang mesti saya tangisi malam ini...
Tapi air mata dan perasaan sedih itu tiba-tiba melanda saja...
Hhh....
Saya gak tau knapa bisa kayak gini...
Apa ini tanda-tanda depresi?
Ato kelenjar air mata saya kebanyakan?
Hmmm....