Pages

Jumat, 30 Juli 2010

My First Time at Dentist - Hang Out with Mama

Malam ini...
Setelah sekian lama saya menahan rasa sakit akibat tumbuh gigi, akhirnya saya ke dokter gigi juga..
Pergi ke dokter gigi adalah inisiatif saya sendiri...
Seingat saya, saya gak ada phobia dengan dokter...
Dari dokter umum, spesialis paru-paru (akibat asma saya yang amat akut), spesialis mata, ginekolog, dan sekarang untuk pertama kalinya saya ke dokter gigi...

Sebelumnya saya gak pernah bermasalah dengan gigi, karena saya cukup kalsium (dari kecil mama memenuhi semua kebutuhan kesehatan saya, dan akhirnya jadi over gini -_-) dan rajin menggosok gigi selain itu struktur gigi saya juga bagus (ini pengakuan dokter gigi yang memeriksa saya tadi), keluhan di gigi saya muncul ketika gigi geraham permanen saya mulai tumbuh, rasanya kepala saya sakit bukan main, lalu keesokan harinya pipi dalam saya dan gusi terasa amat perih, benar saya sariawan akibat munculnya si geraham memenuhi gusi dan pipi dalam saya...
Saya gak bisa berbicara dan makan dengan benar karena rasanya sakit sekali, selain itu kepala ini luar biasa sakitnya...
Saya bertahan selama tiga hari, dimana hari kedua saya menelepon prince thunder dan saya terpaksa harus berbicara dengan artikulasi yang jelas dan itu rasanya amat menyakitkan...
Lalu here Iam di hari ketiga sudah mulai menyerah dengan si gigi...
Akhirnya mama dan papa mengantar saya ke dokter gigi, pada saat ke dokter gigi, saya cukup berani, tapi ketika mau ke ruang praktek, saya mulai takut...
Saya ajak mama untuk menemani saya, tapi mama gak mau, akhirnya saya sendiri kesana..
Dokternya perempuan berjilbab yang ramah, keliatannya masih muda, sang dokter menanyakan keluhan saya dan saya cerita semua kronologi keluhan saya..
Dokter pun membawa saya ke kursi yang ada di dokter-dokter gigi, yang buat saya takut adalah peralatan dokter giginya, saya melihat alat seperti baut kecil yang ujungnya tajam (entah apa itu namanya), lalu alat pembersih karang gigi dan bor gigi, waktu dokternya meminta saya berbaring di kursi, saya deg-degan, terlebih sebelumnya saya disuruh kumur di wastafel disebelah kiri saya...
Hhhhhh...
Yang membuat saya takut adalah, ketika dokter melihat ada yang tidak beres dengan geraham saya, and she will pull it all without any forgiveness dan saya rasa itu rasanya akan sakit...
Tapi ternyata, tidak seperti yang saya bayangkan...
Setelah berkumur saya membuka mulut saya dan dokter mulai memeriksa gigi saya...
Katanya gigi saya bagus, rapi dan bersih...
Ketika sampai di gigi TKP, dokter hanya bilang klo ini hal yang biasa terjadi ketika tumbuh gigi, saya harus control secara teratur supaya jika ada perubahan pada gigi saya bisa diambil tindakan dengan cepat, seperti dikawat...
Lega sekali rasanya ketika mendengar pernyataan si dokter...
Setelah itu, saya dan mama keluar dari dokter gigi, ternyata papa sudah pulang duluan, akhirnya kami nyebrang (untuk pulang memang harus menyebrang dulu), seperti biasa saya menceritakan apa yang terjadi ketika diperiksa tadi di dokter gigi dan hal-hal bodoh lainnya yang buat mama tertawa...
Mama bilang ia lapar dan ingin beli martabak atau cakwe di Ko Henry (martabak dan cakwe disana rasanya enak), tapi ketika berjalan kesana, ada warung tenda yang berjualan ronde dan angsle dan ada nasi gorengnya (dan kawan-kawannya) juga...
Seperti biasa, saya bilang ke mama sepertinya lebih enak beli ronde daripada beli martabak dan tumben sekali mama langsung menyetujui tanpa babibu lagi...
Dan saya dan mama pun minum ronde di warung tenda itu, enak sekali ronde itu...
Kami pun minum ronde dan makan mie goreng sambil membicarakan hal-hal bodoh saya (sebenarnya saya saja yang berbicara dan mama kebagian ketawa-ketawa saja)...
Saat itu saya merasa amat lepas dengan mama, setelah semua yang saya lalui, saya akhir-akhir ini memang jarang kumpul sperti ini dengan keluarga saya, saya lebih sering ke pacar atau teman-teman, waktu sekolah dulu, porsi waktu saya dengan pacar, teman-teman, dan keluarga cukup seimbang, tapi sekarang mulai kurang porsi untuk keluarga saya...
Biasanya selalu ada waktu untuk sekedar window shopping dengan mama, tapi akhir-akhir ini mulai jarang, mama hanya kebagian membuka pintu pagar ketika saya pulang malam...
Ini juga yang saya rasakan dengan adik semata wayang saya...
Tadi dia bolos sekolah karena bangun kesiangan, dan dirumah dia mulai bercerita tentang lelucon-lelucon bodohnya dan saya tertawa lepas, diapun juga dan kami mulai melakukan hal-hal bodoh lagi seperti rebutan remote...
Saya merasa dia juga butuh perhatian saya, biasanya saya moody, ketika ada masalah dengan prince thunder saya meminta dia menjauh, ketika saya baik-baik saja dengan prince thunder, waktu saya habis untuk telepon, SMS, atau YM dengan prince thunder, dan saat dia mau mengutarakan sesuatu dengan saya, saya hanya bilang "iya..iya..." dengan sikap acuh tak acuh...
Padahal waktu saya putus dan down dengan prince thunder kemarin, dia cukup punya andil untuk menenangkan saya, dia akan diam dan berhenti mengganggu saya...
Bahkan kemarin dia bilang 'mungkin Facebooknya kak prince thunder di hack kali...' dan 'paling boong-boongan, dia mau bikin kejutan dengan kakak'...
Adikku...
Waktuku dengan keluarga berkurang...
Terutama dengan mama dan Heidi...
Semoga ini semua bisa terbayar dengan kesuksessan saya...

0 comments: