Pages

Rabu, 23 Juni 2010

I Wanna Smile Cause I Deserve Too but I Wanna Cry Before Starting to Smile Cause I Deserve too

Pernahkah kalian menahan perasaan kalian terdalam?
Entah itu karena tertawa gembira yang amat sangat atau menangis yang amat sangat...
Aku pun begitu...
Kemarin semua sepupu aku nginep di rumah, dan mereka berharap aku ada buat mereka, belum lagi tugas-tugas di UI dan berkenalan dengan teman-teman baru...
Semua itu memang membuatku lupa dengan masalahku sejenak...
Tapi dampaknya, aku jadi lebih sering bengong dengan tatapan kosong, aku sadari itu dan aku gak mau orang-orang memandangku lemah karena tatapan nanar itu...
Aku menahan semua luapan emosi itu di dalam hati, jujur aku ingin menangis...
Aku ingin menangis dengan air mata yang menetes-netes dan membuat mataku bengkak namun aku lega karenanya...
Tapi aku belum bisa, aku tak ada teman cerita, di rumah, gak tau kenapa orangtuaku seperti membututi aku, aku ingin sendiri....
Aku ingin mencoba menyelesaikan dan melalui ini sendiri...
Aku butuh belajar, pelan-pelan....
Jujur saja, cinta ini terlalu dalam untuknya, dia meninggalkanku di saat aku membutuhkannya, di saat aku masih ingin dipeluknya, saat aku masih ingin dengar suaranya yang mesra dan panggil aku 'sayang'...
Aku tak sempat katakan bahwa aku masih sayang padanya, aku takut dan lelah jika ia mulai muak karenaku...
Memang tanpanya aku bisa meraih semua ambisiku yang dulu terpendam, tapi semua seakan semu tanpa dirinya yang selalu memprotectku walaupun kadang keterlaluan...
Aku gak tau apa maksud dia aku cewe yang gak tau disayang...
Dia hanya katakan hubungan kami berakhir itu saja...
Saat itu, aku ingin bilang 'jangan tinggalkan aku' tapi lidah ini kelu...
Terpaksa aku menerimanya saja, tanpa ada tetes airmata...
Air mata itu masih aku simpan di hati...
Sekarang membeku...
Dan aku ingin ia meleleh, sumpah bukan karena aku lemah, tapi karena aku ingin hatiku merasa lega...
Kemarin aku mengantar sepupuku ke Jati Bening, Oh GOd!
Kenangan itu seakan nyata di depan mataku...
Saat aku menyusuri jalan itu dulu hatiku selalu berbunga-bunga dan tak sabar ingin ketemu sama dia, tapi sekarang...
Menangis pun aku tak kuasa...
Tuhannnnn, aku mohon kuatkan aku...
Sebenarnya cinta itu tak berkurang sedikitpun, hanya saja aku yang pengecut untuk memintanya kembali....
Sekarang, aku ingin menangis, di tempat terakhir aku menangis saat aku melepaskannya terakhir kali ke Semarang...
Dia mencium keningku, bibirku dan berharap aku baik-baik saja, saat itu aku berat melepasnya, aku antar dia sampai pintu gerbang rumahku, dan melihat punggungnya hingga hilang ditelan malam, lalu kami SMSan, dia di perjalanan menuju rumahnya, dan aku masih diam di tempat yang sama memandang bintang-bintang sambil menggemgam pergelanganku sendiri, karena disitu ada gelang yang melambangkan aku miliknya, aku ingat suaranya yang mengatakan 'sekarang kamu milik aku'...
Gelang itu aku simpan dengan cintaku untuknya, entah akan kuberi dengan orang lain atau ketika aku cukup punya keberanian aku akan memberikan cinta itu padanya lagi...
Untuk saat ini aku masih trauma...
Saat air mata ini menetes, aku berjanji akan selalu tersenyum di balik kesedihanku, walau itu sulit tapi aku harus bisa...
Aku adalah wanita dewasa...

0 comments: