Pages

Minggu, 06 Juni 2010

Puisi Favorit Saya oleh Soe Hoek Gie


Saya bermimpi tentang sebuah dunia. Di mana ulama-buruh dan pemuda, bangkit dan berkata - STOP SEMUA KEMUNAFIKAN, Stop semua pembunuhan atas nama apa pun.

Dan para politisi di PBB, Sibuk mengatur pengangkutan gandum, susu, dan beras, Buat anak-anak yang lapat di tiga benua, Dan lupa akan diplomasi.

Tak ada lagi rasa benci pada siapa pun,

Agama apapun, rasa apapun, dan bangsa apapun,
Dan melupakan perang dan kebencian
Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.

Tuhan - saya mimpi tentang dunia tadi,

Yang tak akan pernah datang...

-Soe Hoek Gie, 29 Oktober 1968-

Saya membaca puisi ini di buku Catatan Seorang Demonstran - Soe Hoek Gie saat Israel menduduki kapal pemberi bantuan untuk Palestina Mavi Marmara, yang awaknya adalah relawan dari berbagi negara yang tidak hanya Pro Palestine tetapi sekutu Israel...
Saat itu saya sedang membaca puisi ini dan terdengar berita tersebut, kiranya puisi ini membuat saya menitikan air mata (karena moment nya pas)...
Bayangkan saja, Israel menutup semua akses bantuan menuju Palestina dan korbannya adalah rakyat sipil Palestine yang gak tahu apa-apa juga tentara Israel sendiri, yang punya keluarga di rumahnya yang menanti ia akan kembali dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun...
Entahlah, saya sudah muak dengan perang, rasanya kita seperti berada dalam lingkaran setan perang yang tak berujung, saat suatu perdamaian ditandatangani, maka perang lain berkecamuk, minimal cease fire...
Saya sendiri kurang paham apa yang melatarbelakangai perang tak berujung Israel-Palestine, apakah perebutan Jerusallem?
Hendaknya Tuhan musnahkan saja kota itu daripada keberadaannya menjadi duri dalam daging bagi dunia...
Yang saya tau Jerusallem adalah kota suci dari Abrahaminic Faith (Kristen, Yahudi, Islam) dan dari abad-abad yang lalu kota ini menjadi perebutan tiga keyakinan tersebut...
Adakah eksklusivitas dalam beribadah?
Duri dalam daging itu menimbulkan luka yang menganga menjadi infeksi hingga kini...
Saat negara adidaya Amerika Serikat mengirimkan tentaranya (alih-alih perdamaian) maka yang ada kecaman pun muncul dari berbagi pihak, entahlah negara ini seperti selalu cari banyak musuh dan sensasi dari berbagi macam aspek...
Hingga mereka menarik tentaranya...
Saya kasihan dengan rakyat dan tentara negara bertikai seperti di atas...
Menurut saya ini bukan masalah pro, sekutu, aliansi ataupun kontra, musuh...
Ini soal humanism...
Perang hanya menyisakan korban, dendam, kerugian, dan trauma...
Kenapa harus dilaksanakan perang dengan kekerasan?
Yang berkepentingan adalah para atasannya, pejabatnya, tapi selalu saja yang jadi korban tentara dan sipil dari kedua belah pihak?
Para militer mempunyai keluarga, teman, dan sanak saudara yang mengharapkan ia akan pulang dengan selamat di pelukan mereka, mereka mengalami dilema yang sangat besar saat menghadapi musuh di gerilya...
Dan sipil?
Yaaahhh di semua media massa penderitaan mereka terlukis dengan jelas...
Yang saya takutkan dari perang yang melatarbelakangi politik adalah lama kelamaan hal itu malah jadi isu rasial, agama....
Sehingga akan terjadi gap antara ras dan agama yang padahal gak ada kaitannya dengan perang tersebut...
Perang Salib misalnya, hingga kini masih diyakini perang antara Islam-Kristen, padahal hanya berupa landasan politik dan kerakusan manusia belaka, hal ini masih mendasari gap pada keduabelah pemeluk agama...
Oh saya mohon bagi para ulama yang masih lurus pikirannya untuk menyadarkam mereka bahwa itu bukan masalah agama!
Yang saya anehkan juga adalah PBB sebagai wadah perdamaian juga tidak mengecam ataupun bertindak tegas terhadap Israel...
Padahal kenyataan jalur-jalur untuk bantuan logistik ke Palestine sudah di blokade Israel, apa mereka membiarkan rakyat tidak berdosa mati pelan-pelan?
Saya jadi teringat pada salah satu adegan di IRON MAN, saat iron man tiba-tiba datang ke daerah konflik di timur tengah dan menyelematkan seorang ayah yang akan ditembak mati di depan keluarganya, kadang saya berpikir, jika ada superhero seperti iron man, maka dewan keamanan tak diperlukan lagi....
Di negara saya tercinta Indonesia, kejadian di Mavi Marmara tiba-tiba berubah jadi isu keagamaan, mereka mengecam zionis lah, Jewish lah...
Yah tak tau, hmmm....
bukannya mendoakan tapi kita tinggal menghitung hari saja akan ada pemboman lagi yang didasari protes isu tersebut....
Saya mendoakan mereka (keduabelah pihak) sebagai seorang manusia yang sama-sama punya hak untuk masa depannya....
Saya rasa jika Soe Hoek Gie masih hidup, ia akan mengecam hal ini terang-terangan di media massa....
Ya....
Tuhan, saya memimpikan dunia tadi yang tak tau kapan itu ada...





0 comments: